BMI Hong Kong

Nyonya dan Nenek Menampar BMI

11:56 PM

      Foto: Google Images

Tia (23), BMI asal Malang, masuk ke Hong Kong 2 Februari 2013, melalui PT. Prayoga dan disalurkan oleh agen Hawai berkantor di Jordan.

3 bulan di majikan pertama, Tia diinterminit karena anak (4 tahun) yang dia jaga jatuh. Mungkin majikan gak terima karena anaknya jatuh lalu menginterminitnya. Tia mencari majikan lagi dan dapat di kawasan Wong Tai Sin. Majikannya bermarga Luo. 

Di rumah ini ada Nenek umur 80 tahun, majikan perempuan dan laki-laki, serta anak 2 berumur 4 tahun dan 2 tahun. 

Pekerjaan tia adalah bersih-bersih dan jaga anak, masak belanja juga antar jemput ke sekolah. Tia juga pernah  tiga kali diajak majikannya selama beberapa  ke China dan disuruh bekerja di sana. Tia bangun jam 6 pagi dan tidur kadang sampai jam 2 malam. 

Saat hari Minggu yang seharusnya jatah liburnya, Tia tetap masih disuruh kerja seperti mengelap rumah dan bersih-bersih lainnya, setelah beres semuanya, Tia baru bisa keluar rumah.

Minggu 2 Februari 2014, Tia diharusnya jam 7 bangun, tapi karena kecapekan dan ini adalah hari liburnya,  dia bangun  jam 7 lebih. Saat Tia bangun, majikan perempuan marah-marah dan ngomel-ngomel gak jelas sampai terjadi aksi penamparan ke pipi Tia.

Tia menangis dan bilang akan lapor ke polisi. Majikan masih saja marah-marah. Nenek yang saat itu pergi ke taman untuk olah raga pulang ke rumah. Mendengar ribut-ribut, si nenek malah ikutan memarahi Tia dan juga menampar pipi Tia, duh.

Saat keluarga majikan masih ribut-ribut dengan suara keras sampai terdengar oleh tetangga, Tia masuk ke toilet dan mengunci pintu dari dalam. Tia menelepon agen, tapi apa jawaban yang dia dapat? "Aku sibuk banget, urus saja masalahmu sendiri dengan polisi." 

Tia menghubungi Kakaknya yang kebetulan di Hong Kong sudah 12 tahun. Tia menceritakan semua kejadian yang dia alami termasuk aksi penamparan tersebut. Kakak Tia lalu melepon Polisi dan jarak 10 menit ada bel rumah berbunyi, polisi datang.

Tia keluar dari Toilet dan menceritakan apa yang terjadi ke polisi. Tentu saja majikan kaget dengan kedatangan polisi tersebut. Majikan mengelak tuduhan penamparan yang dialami Tia. 

Laporan Tia diterima oleh polisi. Karena ketakutan, Tia akhirnya keluar dari rumah itu bersama polisi. Tia menemui Kakaknya dan diajak bertemu dengan salah satu organisasi BMI di Hong Kong yakni BTM-PILAR.

"Aku takut pulang ke rumah. Aku gak nyaman, mbak." curhatnya dengan wajah melas saat jam menunjuk di angka 8 malam, dimana para buruh migran kebanyakan sudah mulai pulang ke rumah majikan setelah libur.

"Tapi barang-barangku masih di sana semua. Paspor kontrak kerja juga di sana." katanya.

"Sudah gak papa. Nanti kita bantu mengambil. Yang penting kamu sekarang di tempat yang aman." Jawab Kak Sumber, Ketua BTM-PILAR. Saat ini Tia tinggal di tempat yang aman. 

"Majikanku telpon aku terus, Mbak." Curhat Tia via Watsap tadi malam. Dia cerita kalau saat ini dia merasa nyaman dan jauh lebih tenang. 

Pak Konjen, ini ada kasus kekerasan menimpa BMI lagi. Ada agen yang tak mau membantu saat ada BMI yang sangat menbutuhkan bantuan.

Pak Konjen dan semua staf KJRI, harus berapa lagi korban berjatuhan karena keserakahan agen? 

Silahkan datangi agen ini, Pak. Nanti akan saya tulis lagi agen mana yang layak untuk ditutup karena memeras para BMI bak sapi. Memperlakukan BMI sangat tak manusiawi.

Kami tunggu gebrakan dari KJRI. 







You Might Also Like

7 komentar

  1. semoga kasus Tia lekas selesai. Terus aktif memberitakan kejadian-kejadian seperti ini mbak. Karena blog mbak Fera semakin dikenal, dan banyak dijadikan referensi pihak2 terkait termasuk juga kalangan pers Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kasusnya ditangani JBMI, Mas Irfan.
      Makasin semangat, semoga tetap bisa menulis di tengah keterbatasan :)

      Delete
  2. smg kjri bs mngni dgnc pt kasus2 sprti ini jgns mp trulg lg...KTKLN krtu ajaib adakhb z mmbntu!!!!!!!

    ReplyDelete
  3. Duh, miris ya, jadi bingung apa sih kerjaan konjen kalau mereka nggak bisa membantu atau menyelesaikan masalah yang menerpa para TKI ya :(

    ReplyDelete
  4. Ikut prihatin buat teman kita moga kedepanya dia tdk trauma tuk bekerja lgi n moga dpt mjkn yg lbh baik
    Kayaoooo

    ReplyDelete
  5. untuk penamparan bagi agency masalah yang sangat amat sepeleeeee banget. makanya diabaikan. Smg kasus ini cepat selesai. Tia bs dapat majikan lain yang baik dengan kerjaan yang sesuai . AAMIIN

    ReplyDelete